Senin, 01 Juni 2015



MAKALAH
ALAT PERAGA MEDIA PEMBELAJARAN PAI KELAS IX
(Maket Ka’bah,Bukit Shafa dan Marwah serta Batu Hajar Aswad)
SMP NEGERI 5 BELAWANG KAB. BARITO KUALA


O
L
E
H

AINUN NIKMAH,M.Pd.I









SMP NEGERI 5 BELAWANG
KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA
2015

DFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN
................................................................................
ii
KATA PENGANTAR
................................................................................
iii
DAFTAR ISI
................................................................................
iv
DAFTAR LAMPIRAN
................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................
1

A.    Latar Belakang
1

B.     Tujuan yang ingin dicapai ................................
3

C.     Manfaat yang diharapkan .................................
3

D.    Arti  media dan Manfaatnya .............................
3



BAB II
PEMBAHASAN ........................................................
4

A.    Arti maket ka’bah,Bukit Shafa dan Marwah Serta Batu Hajar Aswad ...................................


B.     Macam-macam Barang Bekas ..........................
5

C.     Bahan dan Cara membuat .................................
5

D.    Gambar praktek pelaksanaan Hajidan Umrah...
11
BAB III
PENUTUP ................................................................
13

A.    Simpulan ..........................................................
13

B.     Saran ................................................................
13,



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini  tidak bisa di pungkiri keberadaannya bahwa media pembelajaran  sangat memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu guru seharusnya menyadari bahwa penggunaan media pembelajaran akan sangat memudahkan tugasnya dalam penyampaian pesan-pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya. Namun demikian media akan lebih diutamakan pada materi pembelajaran yang sulit, rumit dan kompleks untuk di cerna dan dipahami oleh siswa. Tingkat kesukaran materi pembelajaran bervariasi. Pada satu sisi ada materi pembelajaran yang tidak memerlukan media, tetapi dilain sisi ada materi pembelajaran yang memerlukan media. Materi pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi siswa yang kurang menyukai meteri pembelajaran yang disampaikan. Materi yang seperti ini akan sangat dipahami siswa apabila dibantu sebuah media yang tepat. Untuk itu guru perlu mengetahui, bisa memilih dan menggunakan media dalam pembelajaran untuk mempermudah materi yang diajarkan.
Pada dasarnya media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik sesuatu media pembelajaran akan membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu selain dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya, media harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, karakteristik peserta didik dan karakteristik mata pelajaran. Artinya bahwa media yang berkarakter adalah yang disesuaikan dengan kebutuhan, level, usia, kemampuan peserta didik dan tingkat kesulitan materi. Menurut siswa salah satu mata pelajaran yang materinya cukup mudah tetapi, dalam memperagakan dan menerapkannya dalam kehidupan cukup sulit, yaitu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Untuk mengatasi ini guru Pendidikan Agama Islam harus mencari solusi yaitu media yang tepat dan sesuai dengan tingkat kesulitan materi. Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran Pendidikan Agama Islam secara bervariasi.
Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi media sederhana dan media kompleks. Media pembelajaran yang sederhana sesungguhnya tidak sulit untuk didapatkan dan tidak perlu harus mengeluarkan biaya besar (murah dan mudah memperolehnya). Di sekitar lingkungan kita banyak benda-benda atau barang-barang yang sudah tidak digunakan lagi atau yang disebut dengan barang bekas tetapi masih bisa dimanfaatkan. Barang-barang bekas ini bisa digunakan sebagai media pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Oleh sebab itu   pembuatan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan menggunakan alat peraga dari barang-barang bekas.. Dari inilah penulis dapat inspirasi tatkala melihat  sampah-sampah yang ada di sekitar lingkungan penulis,  baik itu sampah dari rumah tangga, kios, pasar, jajanan anak-anak dan lain-lain, tidak dimanfaatkan. Seharusnya  sampah-sampah tersebut  masih ada yang bisa dimanfaatkan, kalau kita mau memanfaatkannya. Selama ini sampah-sampah tersebut hanya dibuang dan dibakar saja.  Ini disebabkan ada beberapa hal:
1.         Lokasi sampah tersebut berada di pedesaan bukan di kota
2.         Belum ada yang mencari untuk dikumpulkan dan dijual
3.         Belum ada yang mau memanfaatkannya sebagai bahan daur ulang.
Dari inilah penulis memanfaatkan sampah-sampah tersebut, untuk dijadikan alat peraga sebagai media pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yakni membuat maket ka’bah, bukit Shafa dan Marwah, serta batu hajarAswad dalam memperagakan pelaksanaan manasik haji dan umrah. Sehingga nantinya kegiatan belajar mengajar bisa lebih bermakna dan menyenangkan dalam arti tidak pasif dan membosankan bagi siswa, dengan menggunakan alat peraga di bandingkan dengan sebelumnya tanpa alat peraga sebagai media.

B.     Tujuan yang ingin dicapai
·         Memperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa dari peragaan pelaksanaan Haji dan Umrah dengan menggunakan alat peraga dari barang-barang bekas sebagai media pembelajaran.
·         Menjabarkan aktivitas dan respons siswa dalam memperagakan pelaksanaan Haji dan Umrah dengan menggunakan alat peraga pembelajaran dari barang-barang bekas.
·         Mengetahui kelebihan dan kekurangan guru dalam mengajar menggunakan alat peraga dari barang-barang bekas sebagai media pembelajaran

C.    Manfaat yang diharapkan
·         Sebagai pedoman bagi penulis dalam melaksanakan pembelajaran, kompetensi dasar Haji dan Umrah melalui pemanfaatan barang-barang bekas sebagai alat peraga media pembelajaran.
·         Memberikan kontribusi kepada para siswa tentang bagaimana cara memperagakan pelaksanaan Haji dan Umrah melalui kerja sama kelompok
D.    Arti media
·         Media adalah alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
·         Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/ materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya

·         Guru dapat memilih dan menggunakan teknologi pendidikan yang tepat dan sesuai dengan peningkatan efektivitas pembelajaran.
·         Guru menunjukkan penguasaannya terhadap materi dari bidang studi lainnya atau kondisi nyata (konteks kehidupan nyata).
Kedua indikator ini harus dipahami dan diimplementasikan seorang guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Dengan demikian kompetensi profesionalisme guru terkuasai.







BAB II
PEMBAHASAN


A.    Arti Maket Ka’bah, Bukit Shafa dan Marwah serta Batu Hajar Aswad
Maket adalahgambaran/bangunan sederhana. Maket Ka’bah, Bukit Shafadan Marwah serta Batu Hajar Aswad adalah gambaran banguanan sederhana yang menggambarkan atau mirip dengan kondisi yang sebenarnya. Maket ini  sebagai alat peraga dan kemudian dipraktikkan/diperagakan sebagaimana manasik haji, alat peraga ini dibuat oleh guru.
Maket Ka,bah, Bukit Shafa’ dan Marwah serta Batu Hajar Aswad, menggunakan dari baha-bahan bekas yang sangat sederhana diantaranya: kardus bekas, kotak rokok, potongan bambu, karpet bekas, kulit semen dan semen yang sudah beku (mati). Kemudian didesain sedemikian rupa sehingga terwujud maket ka’bah, bukit Shafa’ dan Marwah serta batu Hajar Aswad dengan wujud kecil (yang sebenarnya ukuran Ka’bah tinggi 15 meter lebar 8 x 8 meter dan jarak Shafa’ ke Marwah kurang lebih 400 meter).
Cara memperagakan alat peraga tersebut adalah dengan menjelaskan apa itu maket Ka’bah (Thawaf) yaitu mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali, dimulai dari tempat hajar Aswad (batu hitam) tepat pada garis lantai yang berwarna coklat dengan posisi ka’bahdisebelah kiri dirinya (kebalikan arah jarum jam). Bukit Shafa dan marwah (sa’i) yaitu lari-lari kecil sebanyak 7 kali dimulai dari bukit Shafa dan berakhir dibukitMarwah yang jaraknnya sekitar 400 meter. Sa’i ini dilakukan untuk melestarikan pengalaman Siti Hajar ibunda Ismail yang mondar-mandir saat ia mencari air untuk dirinya dan putranya karena usaha dan tawakalnya kepada Allah Swt, dan akhirnya Allah memberi  nikmatnya berupa mengalirnya mata air yang diberi nama air Zam-zam. Hajar Aswad (batu hitam) tempat dimulainya mengerjakan/mengelilingi ka’bah (Thawaf). Selain itu juga menjelaskan situasi bangunan yang berada disekitarka’bah seperti makan Ibrahim, Hijir Ismail, dan pintu ka’bah.
Apabila siswa sudah paham tentang bagaimana cara Thawaf dan Sa’i yang benar, maka siswa diajak untuk mengadakan peragaan Thawaf da Sa’i dengan menggunakan alat peraga tersebut didalam kelas.

B.     Macam-macam Barang Bekas.
Adapun barang bekas yang digunakan dalam pembuatan maket adalah :
1.      Kardus Kulkas
2.      Karpet bekas
3.      Kotak rokok
4.      Gelas pop mie
5.      Amplop bekas
6.      Kotak bekas bingkai foto
7.      Kulit semen 
8.      Sisa semen atau semen yang sudah menjadi batu

C.    Bahan dan Cara Membuat
1.      Bahan Membuat Maket Ka’bah

Cara membuatnya :
      Kardus dibersihkan dan dirapikan, lalu diplester supaya bentuknya rapi dan kencang
      Setelah rapi lalu digaris membentuk susunan bata
      Kotak-kotak rokok dirakit (lem/staples) dan dibentuk persegi panjang.
      Setelah itu ditempelkan pada kardus besar tadi untuk dijadikan alas bangunan ka’bah tersebut.
      Pemberian warna alas maket ka’bah dengan cat.
      Kemudian dibungkus dengan kain hitam.
      Kemudian setelah dibungkus dengan kain hitam lalu ditempelkan potongan kertas emas  untuk ditempel pada bagian atas (keliling) dengan memberikan tulisan dua kalimat syahadat dan Allah
      Setelah semuanya terakit/terangkai inilah bentuk maket ka’bah yang sangat sederhana seperti gambar berikut ini!
 
2.      Bahan Membuat Bukit Shafa dan Marwah
Cara Membuatnya :
      Pertama bambu dipotong dan dibelah lalu diraut membentuk lidi panjang
      Setelah diraut baru mulai perangkaian, satu persatu bambu tadi dibentuk menjadi rangkaian gunung dan diikat dengan benang
      Kemudian membersihkan bekas bungkus/kulit semen lalu merancang kertas tersebut dengan dipotong menyerupai gunung. Setelah itu direkatkan dan dijahit untuk melengketkan kulit semen itu pada rangkaian gunung yang dibuat tadi.
      Karpet dan tripleks bekas dipotong segi empat dan karpet tersebut ditempelkan pada potongan tripleks dengan menggunakan paku kecil
      Setelah rangkaian demi rangkaian selesai bukit tersebut diberi warna dengan cat (warna hitam tambah putih (Silver)).
Inilah bentuk gambar bukit Shafa dan Marwah yang dibuat secara sederhana meskipun bentuknya hanya menyerupai.



                
                                                        Gambar Bukit Shafa

            
Gambar Bukit Marwah
3.      Bahan membuat batu Hajar Aswad
Cara membuatnya :
         Pertama-tama kertas amplop dibersihkan dan dipotong
         Kemudian dibungkuskan pada gelas pop mie
         Batu semen dibentuk  sedemikian rupa lalu di lem dan ditempelkan pada gelas pop mie tersebut
         Pemberian warna batu Hajar Aswad
         Setelah selesai pembuatannya inilah bentuk/gambar sederhana batu Hajar Aswad.

D.    Gambar praktik pelaksanaan Haji dan Umrah
Peragaan Praktik Tawaf (mengelilingi ka’bah) siswa kelas IX dalam KD
Haji dan Umrah.

Praktik Sa’i (dari Shafa ke Marwah) siswa kelas IX dalam KD Haji dan Umrah.

Peragaan Praktik mencium Hajar Aswad  siswa kelas IX dalam KD Haji dan Umrah













BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
            Dari hasil pembuatan alat peraga dari barang-barang bekas sebagai media pembelajaran pendidikan Agama Islam, berupa maket ka’bah,bukit Shafa dan Marwah serta batu Hajar Aswad, memegang peranan penting dan sangat membantu guru dalam mengajar,dan siswa dalam memahami serta mudah dalam menerima pelajaran yang diajarkan guru terutama pada pelajaran pendidikan Agama Islam materi haji dan umrah.
            Sehingga kegiatan belajar mengajar bias lebih bermakna dan menyenangkan, artinya tidak pasif dan membosankan bagi siswa, dengan menggunakan alat peraga dibandingkan dengan tanpa alat peraga sebagai media, dan hasil belajarpun bias lebih meningkat.

B.Saran
            Penulis menyarankan kepada teman sejawat untuk berupaya menumbuhkan motivasi dalam diri siswa sebelum memlai pembelajaran dan merobah konsepyang abstrak menjadi konkret dengan menggunakan media, namun penerapan metode yang sama secara terus-menerus akan membuat siswa bosan dan dapat menurunkan motivasi dan hasil belajar siswa, kerena itu guru harus memiliki banyak keterampilan memvariasikan metode sebagai inovasi dalam pembelajaran.










                         PEMERINTAH KABUPATENBARITO KUALA
DINAS PRNDIDIKAN
SMP NEGERI 5 BELAWANG
JL. Pemuda.Desa sumber Rahayu Kec. Wanaraya Kab.Batola Kode Pos. 70563
                                                                                               

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :
                                                                                             
            Nama                          : Hiny Seri Lestari, S.Pd
            NIP                               : 19780103 200604 2 017
            Pangkat/Golongan      : Penata TK.1 / III d
            Jabatan                        : Kepala Perpustakaan

Menerangkan dengan sebenarnya bahwa :

            Nama                          : Ainun Nikmah,M.Pd.I
            NIP                               : 19750729 200604 2 019
            Pangkat/Golongan      : Penata TK.1 / III d
            Jabatan                        : Guru PAI SMP Negeri 5 Belawang

Yang bersangkutan telah menyerahkan 1 eksemplar laporan Makalah alat peraga media pembelajaran PAI kelas IX (Maket Ka’bah, Bukit Shafa dan Marwah serta Batu Hajar Aswad) untuk disimpan di perpustakaan.

Demikian surat keterangan ini diberikan untuk dipergunkan sebagaimana mestinya.

                                                                        Wanaraya,  10 Nopember 2014
                                                                        Kepala Perpustakaan,



                                                                        Hiny Seri Lestari, S.Pd
                                                                        NIP. 19780103 200604 2 017


LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH ALAT PERAGA MEDIA PEMBELAJARAN PAI KELAS IX
(Maket Ka,bah, Bukit Shafa dan Marwah serta Batu Hajar Aswad)

Nama                                      :  Ainun Nikmah,M.Pd.
NIP                                           :  19750729 200604 2 019
Pangkat/ Gol                           :  Penata Tk.I/ III d
Sekolah                                    :  SMP Negeri 5 Belawang
Alamat Sekolah                       :  Jln. Pemuda no.1, Ds.Sumber Rahayu
Lama Pembuatan                    :  1 Bulan
Biaya Pembuatan                    : Rp. 500.000,00
Sumber Dana                          :  Swadaya

Mengetahui/Mengetahui                               Wanaraya 10 Nopember 2014
Kepala SMP Negeri 5 Belawang                     Peneliti


Drs. Syahruji, M.Pd                                         AINUN NIKMAH,MPd.I
NIP. 19650525 199303 1 019                          NIP.19750729 200604 2 019