MAKALAH
ALAT
PERAGA MEDIA PEMBELAJARAN PAI KELAS IX
(Maket
Ka’bah,Bukit Shafa dan Marwah serta Batu Hajar Aswad)
SMP
NEGERI 5 BELAWANG KAB. BARITO KUALA
O
L
E
H
AINUN
NIKMAH,M.Pd.I
SMP
NEGERI 5 BELAWANG
KECAMATAN
WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA
2015
DFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
|
................................................................................
|
i
|
LEMBAR PENGESAHAN
|
................................................................................
|
ii
|
KATA PENGANTAR
|
................................................................................
|
iii
|
DAFTAR ISI
|
................................................................................
|
iv
|
DAFTAR LAMPIRAN
|
................................................................................
|
v
|
BAB I
|
PENDAHULUAN ......................................................
|
1
|
A.
Latar Belakang
|
1
|
|
B.
Tujuan yang
ingin dicapai ................................
|
3
|
|
C.
Manfaat
yang diharapkan .................................
|
3
|
|
D.
Arti media dan Manfaatnya .............................
|
3
|
|
BAB II
|
PEMBAHASAN
........................................................
|
4
|
A.
Arti maket
ka’bah,Bukit Shafa dan Marwah Serta Batu Hajar Aswad ...................................
|
||
B.
Macam-macam
Barang Bekas ..........................
|
5
|
|
C.
Bahan dan
Cara membuat
.................................
|
5
|
|
D.
Gambar praktek pelaksanaan Hajidan Umrah...
|
11
|
|
BAB III
|
PENUTUP ................................................................
|
13
|
A.
Simpulan ..........................................................
|
13
|
|
B.
Saran ................................................................
|
13,
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media
pembelajaran merupakan alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal
ini tidak bisa di pungkiri keberadaannya
bahwa media pembelajaran sangat memegang
peranan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu guru seharusnya
menyadari bahwa penggunaan media pembelajaran akan sangat memudahkan tugasnya
dalam penyampaian pesan-pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya. Namun
demikian media akan lebih diutamakan pada materi pembelajaran yang sulit, rumit
dan kompleks untuk di cerna dan dipahami oleh siswa. Tingkat kesukaran materi
pembelajaran bervariasi. Pada satu sisi ada materi pembelajaran yang tidak
memerlukan media, tetapi dilain sisi ada materi pembelajaran yang memerlukan
media. Materi pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar
dipahami oleh siswa, apalagi siswa yang kurang menyukai meteri pembelajaran
yang disampaikan. Materi yang seperti ini akan sangat dipahami siswa apabila
dibantu sebuah media yang tepat. Untuk itu guru perlu mengetahui, bisa memilih
dan menggunakan media dalam pembelajaran untuk mempermudah materi yang
diajarkan.
Pada
dasarnya media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik
sesuatu media pembelajaran akan membantu guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Untuk itu selain dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan
maupun cara penggunaannya, media harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai, karakteristik peserta didik dan karakteristik mata pelajaran.
Artinya bahwa media yang berkarakter adalah yang disesuaikan dengan kebutuhan,
level, usia, kemampuan peserta didik dan tingkat kesulitan materi. Menurut
siswa salah satu mata pelajaran yang materinya cukup mudah tetapi, dalam
memperagakan dan menerapkannya dalam kehidupan cukup sulit, yaitu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Untuk mengatasi ini guru Pendidikan Agama Islam harus
mencari solusi yaitu media yang tepat dan sesuai dengan tingkat kesulitan
materi. Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar
yang harus dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran.
Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media
pembelajaran Pendidikan Agama Islam secara bervariasi.
Dilihat
dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi media sederhana dan
media kompleks. Media pembelajaran yang sederhana sesungguhnya tidak sulit
untuk didapatkan dan tidak perlu harus mengeluarkan biaya besar (murah dan
mudah memperolehnya). Di sekitar lingkungan kita banyak benda-benda atau
barang-barang yang sudah tidak digunakan lagi atau yang disebut dengan barang
bekas tetapi masih bisa dimanfaatkan. Barang-barang bekas ini bisa digunakan
sebagai media pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Oleh
sebab itu pembuatan media pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan menggunakan alat peraga dari barang-barang
bekas.. Dari inilah penulis dapat inspirasi tatkala
melihat sampah-sampah yang ada di
sekitar lingkungan penulis, baik itu
sampah dari rumah tangga, kios, pasar, jajanan anak-anak dan lain-lain, tidak
dimanfaatkan. Seharusnya sampah-sampah
tersebut masih ada yang bisa
dimanfaatkan, kalau kita mau memanfaatkannya. Selama ini sampah-sampah tersebut
hanya dibuang dan dibakar saja. Ini
disebabkan ada beberapa hal:
1.
Lokasi
sampah tersebut berada di pedesaan bukan di kota
2.
Belum
ada yang mencari untuk dikumpulkan dan dijual
3.
Belum
ada yang mau memanfaatkannya sebagai bahan daur ulang.
Dari
inilah penulis memanfaatkan sampah-sampah tersebut, untuk dijadikan alat peraga
sebagai media pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yakni membuat maket
ka’bah, bukit Shafa dan Marwah, serta batu hajarAswad dalam memperagakan
pelaksanaan manasik haji dan umrah. Sehingga nantinya kegiatan belajar mengajar
bisa lebih bermakna dan menyenangkan dalam arti tidak pasif dan membosankan
bagi siswa, dengan menggunakan alat peraga di bandingkan dengan sebelumnya
tanpa alat peraga sebagai media.
B.
Tujuan
yang ingin dicapai
·
Memperoleh
gambaran tentang hasil belajar siswa dari peragaan pelaksanaan Haji dan Umrah
dengan menggunakan alat peraga dari barang-barang bekas sebagai media
pembelajaran.
·
Menjabarkan
aktivitas dan respons siswa dalam memperagakan pelaksanaan Haji dan Umrah
dengan menggunakan alat peraga pembelajaran dari barang-barang bekas.
·
Mengetahui
kelebihan dan kekurangan guru dalam mengajar menggunakan alat peraga dari
barang-barang bekas sebagai media pembelajaran
C.
Manfaat
yang diharapkan
·
Sebagai
pedoman bagi penulis dalam melaksanakan pembelajaran, kompetensi dasar Haji dan
Umrah melalui pemanfaatan barang-barang bekas sebagai alat peraga media
pembelajaran.
·
Memberikan
kontribusi kepada para siswa tentang bagaimana cara memperagakan pelaksanaan
Haji dan Umrah melalui kerja sama kelompok
D.
Arti
media
·
Media
adalah alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
·
Sedangkan
menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/ materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya
·
Guru
dapat memilih dan menggunakan teknologi pendidikan yang tepat dan sesuai dengan
peningkatan efektivitas pembelajaran.
·
Guru
menunjukkan penguasaannya terhadap materi dari bidang studi lainnya atau
kondisi nyata (konteks kehidupan nyata).
Kedua indikator ini harus dipahami dan diimplementasikan
seorang guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Dengan demikian kompetensi
profesionalisme guru terkuasai.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Arti Maket Ka’bah, Bukit Shafa dan Marwah serta Batu
Hajar Aswad
Maket
adalahgambaran/bangunan sederhana. Maket Ka’bah, Bukit Shafadan Marwah serta
Batu Hajar Aswad adalah gambaran banguanan sederhana yang menggambarkan atau
mirip dengan kondisi yang sebenarnya. Maket ini
sebagai alat peraga dan kemudian dipraktikkan/diperagakan sebagaimana
manasik haji, alat peraga ini dibuat oleh guru.
Maket
Ka,bah, Bukit Shafa’ dan Marwah serta Batu Hajar Aswad, menggunakan dari
baha-bahan bekas yang sangat sederhana diantaranya: kardus bekas, kotak rokok,
potongan bambu, karpet bekas, kulit semen dan semen yang sudah beku (mati).
Kemudian didesain sedemikian rupa sehingga terwujud maket ka’bah, bukit Shafa’
dan Marwah serta batu Hajar Aswad dengan wujud kecil (yang sebenarnya ukuran
Ka’bah tinggi 15 meter lebar 8 x 8 meter dan jarak Shafa’ ke Marwah kurang
lebih 400 meter).
Cara
memperagakan alat peraga tersebut adalah dengan menjelaskan apa itu maket
Ka’bah (Thawaf) yaitu mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali, dimulai dari tempat
hajar Aswad (batu hitam) tepat pada garis lantai yang berwarna coklat dengan
posisi ka’bahdisebelah kiri dirinya (kebalikan arah jarum jam). Bukit Shafa dan
marwah (sa’i) yaitu lari-lari kecil sebanyak 7 kali dimulai dari bukit Shafa
dan berakhir dibukitMarwah yang jaraknnya sekitar 400 meter. Sa’i ini dilakukan
untuk melestarikan pengalaman Siti Hajar ibunda Ismail yang mondar-mandir saat
ia mencari air untuk dirinya dan putranya karena usaha dan tawakalnya kepada
Allah Swt, dan akhirnya Allah memberi
nikmatnya berupa mengalirnya mata air yang diberi nama air Zam-zam.
Hajar Aswad (batu hitam) tempat dimulainya mengerjakan/mengelilingi ka’bah
(Thawaf). Selain itu juga menjelaskan situasi bangunan yang berada
disekitarka’bah seperti makan Ibrahim, Hijir Ismail, dan pintu ka’bah.
Apabila
siswa sudah paham tentang bagaimana cara Thawaf dan Sa’i yang benar, maka siswa
diajak untuk mengadakan peragaan Thawaf da Sa’i dengan menggunakan alat peraga
tersebut didalam kelas.
B. Macam-macam Barang
Bekas.
Adapun barang bekas yang digunakan dalam pembuatan
maket adalah :
1. Kardus Kulkas
2. Karpet bekas
3. Kotak rokok
4. Gelas pop mie
5. Amplop bekas
6. Kotak bekas bingkai foto
7. Kulit semen
8. Sisa semen atau semen yang sudah menjadi batu
C. Bahan dan Cara Membuat
1. Bahan Membuat Maket Ka’bah
Cara membuatnya :
• Kardus dibersihkan dan dirapikan, lalu
diplester supaya bentuknya rapi dan kencang
• Setelah rapi lalu digaris membentuk susunan
bata
• Kotak-kotak rokok dirakit (lem/staples) dan
dibentuk persegi panjang.
• Setelah itu ditempelkan pada kardus besar tadi
untuk dijadikan alas bangunan ka’bah tersebut.
• Pemberian warna alas maket ka’bah dengan cat.
• Kemudian dibungkus dengan kain hitam.
• Kemudian setelah dibungkus dengan kain hitam
lalu ditempelkan potongan kertas emas
untuk ditempel pada bagian atas (keliling) dengan memberikan tulisan dua
kalimat syahadat dan Allah
• Setelah semuanya terakit/terangkai inilah
bentuk maket ka’bah yang sangat sederhana seperti gambar berikut ini!
2. Bahan Membuat Bukit Shafa dan Marwah
Cara Membuatnya :
•
Pertama bambu dipotong
dan dibelah lalu diraut membentuk lidi panjang
•
Setelah diraut baru
mulai perangkaian, satu persatu bambu tadi dibentuk menjadi rangkaian gunung
dan diikat dengan benang
•
Kemudian membersihkan
bekas bungkus/kulit semen lalu merancang kertas tersebut dengan dipotong
menyerupai gunung. Setelah itu direkatkan dan dijahit untuk melengketkan kulit
semen itu pada rangkaian gunung yang dibuat tadi.
•
Karpet dan tripleks
bekas dipotong segi empat dan karpet tersebut ditempelkan pada potongan tripleks
dengan menggunakan paku kecil
•
Setelah rangkaian demi
rangkaian selesai bukit tersebut diberi warna dengan cat (warna hitam tambah
putih (Silver)).
Inilah bentuk gambar bukit Shafa dan Marwah yang dibuat secara sederhana meskipun bentuknya hanya menyerupai.
Inilah bentuk gambar bukit Shafa dan Marwah yang dibuat secara sederhana meskipun bentuknya hanya menyerupai.
Gambar Bukit Shafa
Gambar Bukit Marwah
3.
Bahan membuat batu
Hajar Aswad
Cara membuatnya :
•
Pertama-tama
kertas amplop dibersihkan dan dipotong
•
Kemudian
dibungkuskan pada gelas pop mie
•
Batu
semen dibentuk sedemikian rupa lalu di
lem dan
ditempelkan pada gelas pop mie tersebut
•
Pemberian
warna batu Hajar Aswad
•
Setelah
selesai pembuatannya inilah bentuk/gambar
sederhana batu Hajar Aswad.
D.
Gambar praktik pelaksanaan Haji dan Umrah
Peragaan Praktik Tawaf
(mengelilingi ka’bah) siswa kelas IX dalam KD
Haji dan Umrah.
Haji dan Umrah.
Praktik Sa’i (dari
Shafa ke Marwah) siswa kelas IX dalam KD Haji dan Umrah.
Peragaan Praktik
mencium Hajar Aswad siswa kelas IX dalam
KD Haji dan Umrah
BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
Dari hasil pembuatan alat peraga
dari barang-barang bekas sebagai media pembelajaran pendidikan Agama Islam,
berupa maket ka’bah,bukit Shafa dan Marwah serta batu Hajar Aswad, memegang
peranan penting dan sangat membantu guru dalam mengajar,dan siswa dalam
memahami serta mudah dalam menerima pelajaran yang diajarkan guru terutama pada
pelajaran pendidikan Agama Islam materi haji dan umrah.
Sehingga kegiatan belajar mengajar
bias lebih bermakna dan menyenangkan, artinya tidak pasif dan membosankan bagi
siswa, dengan menggunakan alat peraga dibandingkan dengan tanpa alat peraga
sebagai media, dan hasil belajarpun bias lebih meningkat.
B.Saran
Penulis menyarankan kepada teman
sejawat untuk berupaya menumbuhkan motivasi dalam diri siswa sebelum memlai
pembelajaran dan merobah konsepyang abstrak menjadi konkret dengan menggunakan
media, namun penerapan metode yang sama secara terus-menerus akan membuat siswa
bosan dan dapat menurunkan motivasi dan hasil belajar siswa, kerena itu guru
harus memiliki banyak keterampilan memvariasikan metode sebagai inovasi dalam
pembelajaran.
PEMERINTAH
KABUPATENBARITO KUALA
DINAS
PRNDIDIKAN
SMP NEGERI
5 BELAWANG
JL.
Pemuda.Desa sumber Rahayu Kec. Wanaraya Kab.Batola Kode Pos. 70563
SURAT
KETERANGAN
Yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Hiny Seri Lestari, S.Pd
NIP :
19780103 200604 2 017
Pangkat/Golongan : Penata TK.1 / III d
Jabatan : Kepala Perpustakaan
Menerangkan
dengan sebenarnya bahwa :
Nama :
Ainun Nikmah,M.Pd.I
NIP :
19750729 200604 2 019
Pangkat/Golongan : Penata TK.1 / III d
Jabatan : Guru PAI SMP Negeri 5 Belawang
Yang bersangkutan telah menyerahkan 1 eksemplar laporan Makalah alat
peraga media pembelajaran PAI kelas IX (Maket Ka’bah, Bukit Shafa dan Marwah
serta Batu Hajar Aswad) untuk disimpan di perpustakaan.
Demikian surat keterangan ini diberikan untuk dipergunkan sebagaimana
mestinya.
Wanaraya, 10 Nopember 2014
Kepala
Perpustakaan,
Hiny
Seri Lestari, S.Pd
NIP.
19780103 200604 2 017
LEMBAR
PENGESAHAN
MAKALAH ALAT PERAGA MEDIA PEMBELAJARAN PAI
KELAS IX
(Maket Ka,bah, Bukit Shafa dan Marwah serta
Batu Hajar Aswad)
Nama : Ainun Nikmah,M.Pd.
NIP : 19750729
200604 2 019
Pangkat/ Gol : Penata
Tk.I/ III d
Sekolah :
SMP Negeri 5 Belawang
Alamat Sekolah : Jln. Pemuda
no.1, Ds.Sumber Rahayu
Lama Pembuatan : 1 Bulan
Biaya Pembuatan : Rp. 500.000,00
Sumber Dana : Swadaya
Mengetahui/Mengetahui Wanaraya 10
Nopember 2014
Kepala SMP Negeri 5 Belawang Peneliti
Drs. Syahruji, M.Pd AINUN NIKMAH,MPd.I
NIP. 19650525 199303 1 019 NIP.19750729 200604 2 019